Ketika Seni Bercermin
13 Juli 2013
Saat orang lain sibuk memikirkan dirinya sendiri, aku
membusuk dan hampir mati memikirkanmu. Ternyata nasibmu anjing. Beberapa orang
menajiskanmu, sebagian lagi menjadikanmu bagian dari dirinya. Sudahlah,
pribadimu hanyalah tempaan majikanmu sayang. Sembuhkan mereka dengan air
liurmu, amankan siapapun mereka yang tidak menyadari adanya bom waktu di sekitarnya.
Ketika ada yang menyakitimu, tunjukkanlah dekapanmu. Antarkan mereka pada
isyarat kesunyian kita. Menjelmalah aku. Karena bagiku kau adalah suara yang
bernuansa, jenis yang lain hanyalah nuansa dengan media yang
berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar