Kamis, 08 Agustus 2013

Nirmala - Studi Palamarta

Nirmala

Selamat malam hujan, kenapa kau muncul lagi malam ini. Setiap tahun di malam yang sama kau selalu saja berusaha memperkenalkan diri, rintihanmu itu jelas kuhafal meski terdengar samar di telinga. Pagi tadi aku bertemu sahabatmu, dialah sang embun. Sengaja pagi itu ku bangun lebih awal untuk menuntaskan perjuanganku di bulan ini, seperti biasa aku hanya terus berjalanmengikuti naluri. Selang beberapa saat di kedinginan dekapannya, tangankugemetar. Tiba-tiba berbelit mulut ini menyebut nama yang tak pernah ku jamah wujudnya. Dia juga yang menuntunku menemuiNya, di sebuah tempat suci dekat pasar desa tua tempat ku biasa beradu gasing. Bukan hanya gasing, banyak hal yang sudah ku adu di tempat ini. Bahkan kehidupan pun hafal jenis permainan yang ku adu, tanpa daya dia hanya bisa menggelengkan kepala sembari melihat saudaranya yang ku permainkan.
Siang setelah bosan tak terkendali kembali nuraniku berbisik, ikuti kata hatimu “pergilah”. Di jalan dengan berbagai macam hal baru ku coba menemui angin untuk sekedar meminjam matanya, menutupi kekurangan dengan mata yang limbung ini. Sesekali nanar mataku menyapu jalanan yang sepi tidak seprti biasanya, menuntunku kembali menemui kesalahan dan mengetahui siasat baru untuk memperbaikinya.
Malam ini dengan beberapa saudara tuaku, kembali ku coba mengingat kemunculanmu di tahun abu-abu dan biru. Di tengah kota yang mesra dengan balutan airmu, di warung tempat ku biasa menghabiskan malam jika tak tahu waktu. Dengan bangga ku nyatakan “terima kasih hujan, kau ijinkan aku bercermin pada masa laluku dan mempertemukanku pada nirmala.”. Sampai jumpa di malam yang sama pada waktu yang telah ditetapkan sang Maha.
8 Aug 2013
https://www.facebook.com/notes/niamul-chasib/nirmala/1401063786783405

Tidak ada komentar:

Posting Komentar